Tulisan,
benda dan tindakan merupakan simbol yang memiliki arti bagi seseorang, dan
suatu simbol dapat memiliki hubungan dengan simbol lainnya. Orang akan
mengelolah simbol-simbol kedalam pola yang lebih besar yang akan membantunya
memahami siapa dirinya, apa yang penting baginya dan bagaimana iya bertindak
dalam hidupnya.
Semiotika
adalah studi mengenai tanda (signs) dan simbol yang merupakan tradisi penting
dalam pemikiran tradisi komunikasi. Tradisi semiotika mencangkup teori utama
mengenai bagaimana tanda mewakili objek, ide, situasi , keadaan, prasaan, dan
sebagainya yang berada diluar diri. Studi mengenai tanda tidak saja memberikan
jalan atau cara dalam mempelajari komunikasi tetapi juga memiliki efek besar
terhadap hamper setiap aspek (perspektif) yang digunakan dalam teori
komunikasi.
Charles
Saunders Peirce mendefinisikan semiotika sebagaimana suatu hubungan antara
tanda (simbol), objek, dan makna. Tanda mewakili objek ( referent) yang ada di
dalam pikiran orang yang mengiterpretasikannya (interpreter). Pierce menyatakan
bahwa representasi dari suatu objek disebut dengan interpretant/
Misalnya,
ketika ketika mendengar kata “Mama” maka pikiran kita akan mengasosisaasikan
dengan seorang wanita yang melahirkan kita. Kata “Mama” sendiri belum tentu
menujukkan seorang wanita yang melahirkan kita, tetapi asosiasi yang kita
buatlah (Interpretant) yang menghubungkan keduanya.
Baik, Cerewet,
menyenangkan, tegas, penyayang, malaikat tanpa sayap, perhatian.
|
“Mama” kata (simbol) "Benda"
|
2. Teori Interaksi
Simbolis
George Herbert Mead
dipandang sebagai pembangun paham interaksi simbolis, ia mengajarkan bahwa
makna muncul sebagai hasil interaksi diantara manusia baik secara verbal maupun
nonverbal. Melalui aksi dan respons yang terjadi, kita memberikan makna ke
dalam kata-kata ataau tindakan, dan karenanya kita dapat memahami suatu
peristiwa dengan cara-cara tertentu. menurut paham interaksi simboliss,
individu berinteraksi dengan individu lainnya sehingga menghasilkan suatu ide
tertentu mengenai diri yang berupaya menjawab pertanyaan siapakah anda sebagai
manusia?
Menurut pandangan interaksi simbolis, makna suatu objek sosial serta sikap dan rencana tindakan tidak merupakan sesuatu yang terisolasi satu sama lain. Seluruh ide paham interaksi simbolis menyatakan makna muncul melalui interaksi orang-orang terdekat memberikan pengaruh besar dalam kehidupan kita. Mereka adalah orang-orang dengan siapa kita memiliki hubungan dan ikatan emosional seperti orangtua atau saudara.
Menurut pandangan interaksi simbolis, makna suatu objek sosial serta sikap dan rencana tindakan tidak merupakan sesuatu yang terisolasi satu sama lain. Seluruh ide paham interaksi simbolis menyatakan makna muncul melalui interaksi orang-orang terdekat memberikan pengaruh besar dalam kehidupan kita. Mereka adalah orang-orang dengan siapa kita memiliki hubungan dan ikatan emosional seperti orangtua atau saudara.
3, Hubungan antara
Semiotik dan Teori Interaksi simbolik
Kita telah mengatahui
apa itu semiotika dan teori interaksi simbolik, kemudian apakah hubungannya?
Teori Interaksi simbolik dan Semiotika saling kebergantungan, mengapa? Kita harus melakukan interaksi dahulu agar bisa membuat makna suatu objek, misalnya seperti contoh bagan di atas, kita telah melakukan interaksi dengan “Mama” dan dengan itu kita bisa mengkonsepkan “Mama” kedalam segitiga makna (meaning triangle), bisa kita katakan awal makna adalah interaksi. Setelah kita maknai, pasti pola perilaku kita akan berubah, perilaku kita kepada “Mama” tidak akan sama dengan prilaku kita terhadap objek lain.
Hubungan lain adalah, ketika kita melakukan interaksi simbolis, kita akan menggunakan simbol-simbol seperti komunikasi nonverbal, oleh karena itu kita harus bisa memaknai simbol-simbol tersebut, karena komunikasi nonverbal bukan hanya bahasa tubuh, tapi bisa juga berupa bau-bauan, penampilan seperti warna baju, atau model baju yang dipakainya dan lain sebagainya dan saat itulah semiotika bekerja, dengan memaknai dari simbol-simbol tersebut kita bisa mengetahui bagaimana keadaan komunikan kita, dan hubungannya yang lainnya adalah 3 asumsi-asumsi SI yang diambil dari karya Herbbert Blumer (1969) adalah :
1. Manusia bertindak terhadap manusia lainnya berdasarkan makna yang diberikan orang lain pada mereka.
2. Makna diciptakan dalam interaksi antarmanusia
3. Makna dimodifikasi melalui proses interpretative.
Bisa dikatakan bahwa teori interaksi simbolik itu membahas semiotika didalamnya.
Teori Interaksi simbolik dan Semiotika saling kebergantungan, mengapa? Kita harus melakukan interaksi dahulu agar bisa membuat makna suatu objek, misalnya seperti contoh bagan di atas, kita telah melakukan interaksi dengan “Mama” dan dengan itu kita bisa mengkonsepkan “Mama” kedalam segitiga makna (meaning triangle), bisa kita katakan awal makna adalah interaksi. Setelah kita maknai, pasti pola perilaku kita akan berubah, perilaku kita kepada “Mama” tidak akan sama dengan prilaku kita terhadap objek lain.
Hubungan lain adalah, ketika kita melakukan interaksi simbolis, kita akan menggunakan simbol-simbol seperti komunikasi nonverbal, oleh karena itu kita harus bisa memaknai simbol-simbol tersebut, karena komunikasi nonverbal bukan hanya bahasa tubuh, tapi bisa juga berupa bau-bauan, penampilan seperti warna baju, atau model baju yang dipakainya dan lain sebagainya dan saat itulah semiotika bekerja, dengan memaknai dari simbol-simbol tersebut kita bisa mengetahui bagaimana keadaan komunikan kita, dan hubungannya yang lainnya adalah 3 asumsi-asumsi SI yang diambil dari karya Herbbert Blumer (1969) adalah :
1. Manusia bertindak terhadap manusia lainnya berdasarkan makna yang diberikan orang lain pada mereka.
2. Makna diciptakan dalam interaksi antarmanusia
3. Makna dimodifikasi melalui proses interpretative.
Bisa dikatakan bahwa teori interaksi simbolik itu membahas semiotika didalamnya.
Daftar Pustaka
Morissan. Teori Komunikasi : Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana, 2013
West, Richard dan Lynn H. Turner. Teori Komunikasi : Analisis dan aplikasi. Jakarta : Salemba Humanaika.
Morissan. Teori Komunikasi : Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana, 2013
West, Richard dan Lynn H. Turner. Teori Komunikasi : Analisis dan aplikasi. Jakarta : Salemba Humanaika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar